Sastra dan Logika Ibnu Rushd

Dalam sanggahannya, Rushd antara lain meyakinkan bahwa teks kitab suci sebagai pedoman utama kebenaran agama tertuang dalam kualitas puitis dan retoris yang sangat tinggi, sementara filsafat merupakan jalan untuk mampu menghasilkan kebenaran yang rasional dan bisa diterima oleh akal pikiran manusia. Sehingga pemahaman rasional dan filosofis tersebut justru akan membantu kita dalam mengungkap dan menjelaskan kebenaran agama. Kesadaran akan kualitas teks kitab suci ini mengarahkan Rushd pada pentingnya kajian sastra demi menginterpretasinya dan menjelaskan kebenaran. Dalam konteks itulah gagasan kritis Aristoteles menjadi pijakan utama bagi kerja kritis Rushd.

Baca lebih lajut