Bulan: Agustus 2020

Retorika Abad Pertengahan: Poetria Nova

Geoffrey de Vinsauf membuka pembahasan risalahnya dengan sebuah “catatan umum” yang sangat terkenal. Ia mengibaratkan penciptaan substansi atau pokok bahasan dalam puisi dengan pembangunan rumah. Orang yang akan membangun rumah tidak akan langsung membiarkan tangannya bertindak. “Tangan-pikiran membentuk keseluruhan rumah sebelum tangan-tubuh membangunnya. Mode mengada penciptaan awalnya arketipal, baru kemudian aktual.”

Baca lebih lajut

Vernakularisme dan Alegori Dante Alighieri

Upaya Dante “melahirkan” bahasa vernakular yang layak menempati posisi luhur dalam penulisan sastra ini terasa seperti mimikri terhadap tradisi klasik. Yang coba ditirunya meliputi elemen tema, struktur atau bentuk karya, gramatika, hingga sifat elitisnya. Meski demikian, hal penting yang patut dihargai dari argumen Dante adalah imajinasinya yang begitu kuat, sehingga mampu membayangkan lahirnya gramatika bahasa vernakular, walaupun secara rasional kondisi bahasa itu sendiri masih sangat terbatas.

Baca lebih lajut

Tulang Punggung Budaya Literasi

Secara umum, ada empat dimensi interpretatif dari praktik gramatika. Lectio, atau membaca, adalah prinsip-prinsip ilmu persajakan dan membaca lantang (di depan publik); enarratio, atau eksposisi, merupakan penjelasan isi dan prinsip interpretasi; emendatio, atau koreksi, adalah aturan mengenai ketepatan linguistik dan autentisitas tekstual; dan iucidium, atau penilaian, merupakan kritik atau evaluasi atas teks. Dari empat dimensi ini saja, kita sudah langsung bisa melihat luasnya cakupan praktik gramatika pada Abad Pertengahan.

Baca lebih lajut